Minggu, 21 Juli 2019

Museum Kereta Api Ambarawa dan Restoran Rawapening

lanjut dari  episode 1 yang ini, sekarang saya akan ceritakan agak lebih detail untuk hari 1 hingga hari ke-2 ya.

HARI 1
Berangkat jam 05.40 WIB dari Depok menuju Semarang dengan membawa bekal makanan yang ternyata tidak dimakan karena gak lapar. Sepanjang jalan tol ada banyak tempat perhentian yang ada kantinya dan juga toilet yang bersih dan tidak dipungut biaya. Perjalanan sekitar 7 jam dalam keadaan jalan lengang, maka sampailah kami di Hotel Elizabeth Semarang. Hotel saya booking lewat tiket.com dengan harga kisaran tidak sampai 200 ribu. Di kamar, barulah kami memakan perbekalan kami sebagai makan siang kemudian lanjut dengan mandi dan istirahat dulu hingga sore. Malamnya setelah segar, kami kemudian berniat melihat Kota Tua di malam hari. Jarak dari hotel ke Kota Tua sekitar 15 menit dengan mengandalkan google maps. Kotanya cukup lengang, tidak terlalu ramai jadi nyaman untuk berjalan dan berfoto ria. Mobil kami parkir di Bank Mandiri lalu kami melanjutkan wisata kami dengan berjalan kaki saja.


Tidak terlalu jauh dari tempat parkir kami ada 3D Old City Museum. Tanpa sengaja kami melewatinya, jadilah kami masuk ke dalamnya. Khusus untuk mahasiswa dan pelajar dapat diskon 50% saat itu. Biaya masuk perorangnya Rp 50.000,- sudah dapat voucher diskon 20% di kafenya . Tempatnya bagus, banyak spot foto dan ada petugas yang ramah yang akan membantu kita berfoto, karena ada beberapa spot foto yang mungkin kita bingung bagaimana harus bergaya maka petugasnya nanti akan mengarahkan juga membantu menfotokan kita. Tidak dipungut biaya untuk petugasnya ya tapi kami kemarin kasih seikhlasnya aja meski dia sempat menolak.





Selesai bermain di museum sekitar 1,5 jam, kami lanjut untuk makan malam, kami makan di Restoran Seafood Oemah/Kang Jono. Tempat makannya terletak di daerah perumahan, jadi nanti kalau pakai google maps diarahkan ke jalan yang makin sepi, gak usah khawatir ya, tempat makannya nyaman, makanannya enak dan murah. Harga seafoodnya pun terjangkau lho. Hati-hati jika memesan menu yang pedas ya, karena pedasnya gila! {bagi saya ya}😄 Kemarin makan berempat dengan menu udang, kerang, ayam 1/2 ekor, kepiting, kangkung tumis 2 piring, 4 piring nasi, dan 4 minuman tidak sampai 150.000!! Murah kan 😏





 Ini bebek kemangi pedas, bisa  dimakan berdua. Hati-hati dgengan pedasnya ya


Selesai makan kami balik ke hotel untuk beristirahat.

HARI 2
Bangun pagi kuterus mandi (jadi nyanyi dah)😁 lanjut jam 8 pagi kami keluar dari hotel menuju Museum Kereta Api Ambarawa yang jaraknya sekitar 30 menit. Karena anakku penyuka wisata museum, jadi wajiblah kunjungan ke museum masuk dalam itinerary kami. Sampai di sana, kami menjadi peserta pertama, hehehee... Tempatnya asyik sih karena masih pagi ya, berangin sejuk. Ngapain di sana? Ya lihat kereta api lah 😂 juga melihat peralatan kereta api jaman dulu. Sekitar sejam lebih kami di sana.
 Bagian depan museum
 Tiket masuk ke Museum K.A.

 Di sepanjang koridor kita akan disuguhkan informasi mengenai kereta api di Indonesia, dari mulai awal hingga sekarang
 Ada juga benda bersejarah yang dulu dipakai, bisa jadi spot untuk berselfie juga 😁

 Ada replika gedung stasiun jaman dulu
 Cuacanya cerah dan berhawa sejuk, enak banget datang pagi-pagi kemari
 Bebas mau bergaya bagaimana dah 😂

Baru kemudian kami lanjut ke daerah Rawa Pening untuk makan siang di Kampoeng Rawa. Sempat nyasar padahal tempatnya sebenarnya dekat, gara-gara suami agak ngeyel gak terlalu percaya dengan gps kalau udah di jalan desa, takut nyasar ke kali 😂😂

Tempatnya bagus, pemandangannya keren, ada sawah dan gunung sebagai latar belakang.

Untuk menuju restoran kita memakai rakit penghubung, cukup memberi seikhlasnya saja saat diantar pulang nanti.
 Rakit penghubung berada di belakang kami. Dekat kok antara parkiran kendaraan menuju restoran.

Tempat makannya bisa di dalam restoran atau di gazebo yang sudah disediakan.
Pemandangannya bikin relaks ditambah angin sejuk jadi segar kembali rasanya .

Harga makanannya terjangkau, rasa makanannya lumayan. Saran saya, jangan pesan menu ayam ya, kemarin pesan menu ayam, harga sudah Rp45.000,- yang datang cuma 8 potongan kecil ayam. Gak worth it lah menurut saya. Tapi menu ikannya enak kok. Lebih baik pilih ikan.

Restoran ini juga memiliki beberapa spot foto dengan background alam. Asal kita pandai berkreasi dan punya banyak ide, apa aja dan dimana aja bisa deh jadi foto kece 😎


Selesai makan, sekitar jam 12 kami lanjutkan perjalanan menuju Dieng dengan mengandalkan gps melewati Temenggung. Jalur yang banyak dipilih karena jalannya mulus, lebar dan aman karena di kiri kanannya cukup ramai dengan rumah penduduk atau perkebunan teh atau pun cafe
Kondisi jalan raya masih di daerah Ambarawa, lengang banget dan viewnya bagus.
Ok, next, kita lanjut dengan cerita di Dieng ya 😘



Senin, 08 Juli 2019

Pengurusan Paspor di ULP Depok (Mall DETOS ) 2019

Melanjuti pengurusan paspor yang kemarin saya buat, ini cerita selanjutnya ya. Jadi di aplikasi antrian online, saya memilih untuk melakukannya di ULP Depok yaitu di Mall DETOS (Depok Town Square ). Selain lebih dekat dari rumah, juga lebih sepi dibandingkan ke kantor imigrasinya langsung.  
Di aplikasi saya memilih jam kedatangannya jam 08.00 - 09.00. Pada harinya, tanggal 8 Juli 2019, kami bertiga pergilah ke mall. Berangkat dari rumah jam 07.00 dan sampai di mall jam 07.30. Kantornya berada di Lantai 1 di bagian ujung, jadi kalau dari  depan mall, naik eskalator (kalau masuk dari dalam mall), balik badan, kita lurus aja sampai mentok lalu belok kiri, langsung kelihatan kok.
Karena jam baru jam 07.30 tentu saja mall belum buka ya kan, maka untuk masuk ke mall-nya lewat parkiran P6, jadi kita masuk ke area parkir hingga ke P6. Nanti jam 07.30 lewat akan ada petugas yang bukakan pintu mall, kita tinggal jalan lurus aja terus hingga mentok dan belok kiri, memang agak gelap di dalam mall tapi jika sudah dekat kantor akan ada nyala lampu yang terang kok.

Sampai di depan kantor, kita akan menemui satpam, kasih tunjuk deh nomor antrian aplikasi kita untuk discan oleh petugas, itu otomatis kita sudah dapat nomor antrian untuk dipanggil tapi nomornya dikasihnya setelah kita isi formulir. Kemudian kita akan diberikan 2 buah formulir yang harus diisi dengan pena tinta hitam yaitu surat pernyataan dan formulir data diri. Isi saja dengan tenang, siapakan e-ktp, paspor dan KK karena akan diminta mengisi nomor e-ktp, paspor dan KK. Untuk surat pernyataan, ada bagian yang menanyakan kita mau berpergian ke negara mana, jika kita belum ada niat berpergian tapi hanya ingin memperpanjang atau membuat baru, buat saja Singapura atau Malaysia. Intinya kita harus mengisi bagian itu. Jika ada kesalahan boleh di-tip-ex kok. Jika ada yang lupa difotokopi atau lupa bawa pena hitam dan materai, ada kios dekat kantor yang meyediakannya.

Pada bagian atas formulir, untuk yang mau membuat paspor baru, pada kolom "membuat baru", pilih angka 2 (48 halaman, karena memang cuma itu yang tersedia). Untuk yang memperpanjang paspor pilih kolom kedua "penggantian paspor" dan pilih angka 1 yaitu habis masa berlaku

JIka sudah selesai mengisi 2 lembar tersebut, serahkan ke satpam tadi lengkap dengan fotokopian yang sudah kita bawa dan paspor kita, nanti satpam akan menempelkan nomor antrian kita kemudian menyerahkan kembali ke kita untuk kita pegang hingga tiba waktunya dipanggil. Kantornya baru akan buka sekitar jam 08.45 WIB. Kalau di pengumuman di spanduk di mall, malah ditulis bukanya jam 09.00 WIB tapi di aplikasi dibuat mulainya jam 08.00 WIB 😀
     Ini nomor antrian dari satpam

Jika kantor sudah dibuka, kita akan menunggu di kursi antrian. Disediakan juga kopi, teh dan kukis kering untuk snack sambil menunggu, ada buku-buku juga yang bisa dijadikan bahan bacaan agar tidak bosan atau ada siaran televisi jika ingin menonton.
            Suasana dalam kantor

Nantinya kita akan dipanggil berdasarkan nomor antrian yang sudah diberikan satpam tadi, jadi jangan sampai hilang ya. Ikuti aja arahan petugasnya. Pertama, kita akan dipanggil untuk menyerahkan berkas, sambil dicheck kelengkapan berkasnya, mungkin juga akan ditanyai terutama yang buat baru. Tenang, pertanyaannya standar kok, cuma mau ngecheck bahwa benar kita belum pernah membuat paspor sebelumnya. Nanti kita akan dikasih map kuning, di bagian depannya kita tuliskan nomor antrian kita yang ada di aplikasi (bukan nomor antrian yang dari satpam)



Beginilah penampakan meja kerjanya. Jadi nanti kita pertama akan ke bagian paling kanan dulu (yg ada orang duduk) untuk dicheck kelengkapan berkasnya dan di sini kita diberi map kuning. Itu meja pertama.

Selesai dari meja pertama, kita kembali duduk sambil tetap memegang nomor antrian yang dari satpam. Jangan hilang karena saat kita dipanggil kembali di meja kedua untuk berfoto, nomor itu akan diminta kembali. Kita akan difoto kemudian memberikan sidik jari kedua tangan kita. Akan diarahkan nanti oleh petugas. Kemudian duduk kembali, nanti akan dipanggil untuk terakhir kalinya untuk kita mengechek apakah penulisan nama kita sudah benar atau belum, kemudian kita tanda tangan. 

Kemudian petugas akan memberikan kita 2 lembar kertas yang berisi biaya yang harus kita bayarkan dan 1 lembar lagi berisi surat pernyataan pengambilan paspor. Kedua lembar ini tidak boleh hilang ya. Kedua lembar ini harus dibawa saat mengambil paspor nanti. Petugas juga akan meminta kita menfoto cara pembayaran via atm di bank yang sudah bekerjasama. Ada beberapa pilihan bank yaitu BRI, BCA, BNI dan Mandiri.

Nah, untuk proses pembayaran via ATM, saya mencoba lewat BRI. Awalnya saya coba ikuti sesuai petunjuk foto yang diberikan petugas. Ternyata tidak ada opsi MPN G2. Sampai coba beberapa kali. Sudah sempat mau coba di atm BCA aja, lalu pas saya lihat ada opsi "pajak" , saya coba klik, barulah muncul opsi MPN G2-nya. Duhhh fotonya mesti diupdate tuh, kepikiran kalau orang lain bingung, gimana cara bantuinnya kalau gak ada satpam di atm. 
Jadi kalau bayar via ATM, kalau ada opsi pajak, diklik di situ ya baru kemudian muncul opsi MPN G2, kita klik, baru isi dengan ID kita yang di kertas berstabilo hijau tadi

Beres urusan pembayaran, tinggal menunggu 7 hari kerja sejak pembuatan paspor dan kita datang kembali ke kantor untuk mengambilnya. Nah kalau saat pengambilan, boleh diwakili oleh orang lain asalkan membawa dua lembar tadi. 

Saat saya datang pagi tadi, saya mendapat nomor antrian 4, 5 dan 6 (karena 3 paspor) dan pengurusannya memakan waktu 1 jam dimulai dari jam 09.00 karena saat itu ada permasalahan internet di kantor sehingga agak melambat kinerja petugas bagian foto. Karena saat bagian foto, mereka harus menggunakan komputer untuk update data kita. Secara keseluruhan, pelayanan di ULP Depok bagus, petugasnya ramah dan sangat membantu, pelayanan juga diusahakan cepat.

#perpanjangpaspor #depok #paspordepok #imigrasidepok #paspor #detos

Pengurusan Paspor Online 2019

Ini pengalaman paling baru yang saya alami. Baru tadi, 8 Juli 2019 saya memperpanjang kembali paspor yang sudah hampir habis masa berlakunya. Mengingat kemarin saya agak kesulitan beradaptasi dengan sistem antri online ini, keseringan saat masuk aplikasi sudah habis kuota, akhirnya saya menemukan sedikit trik agar mendapatkan kuota, maka saya ingin share pengalaman saya, kiranya dapat membantu.

Pertama, untuk yang ingin membuat paspor baru atau memperpanjang masa paspor maka download dulu aplikasi antrian online di play store, seperti ini tampilannya :
Hasil gambar untuk aplikasi antrian paspor
(gambar saya ambil dari google) atau bisa juga via website resminya di https://antrian.imigrasi.go.id/

Kemudian daftar dulu dengan email kita, 

baca baik-baik semua aturan dan isi dengan teliti agar tidak ada yang salah data. Kemudian pilihlah opsi antrian paspor, kita bisa lihat kantor imigrasi mana saja yang bisa kita pilih dan datangi. 

Kemudian ini yang terpenting menurut saya, karena tiap kantor itu mempunyai kuota yang terbatas setiap harinya dalam melayani makanya seringnya habis kuotanya di aplikasi, maka kita harus cepat juga dalam bertindak. Dari hari Senin sampai Kamis, pikirkanlah mau ambil tanggal berapa dan dimana kita akan mengurus paspor. Kemudian pada hari JUMAT jam 13.00 WIB  bukalah aplikasi, pilih opsi antrian paspor, pilih kantor yang kita inginkan, kemudian pilih tanggal yang kita mau yang tersedia. Di aplikasi akan memberikan jadwal seminggu ke depan yang bisa kita pilih. Baca dengan teliti dan pelan-pelan saja karena sekali kita klik oke, kita tidak bisa perbaiki. Kalau kita batalkan maka kita harus menunggu 1 bulan lagi untuk mendaftar.

Sebenarnya pembukaan kuota di aplikasi itu setiap hari Jumat jam 14.00 sampai Minggu jam 16.00. Tapi seringkali di hari Jumat jam 15.00 kuota sudah habis hingga hari Minggu. Terkadang kuota sudah dibuka dari jam 13.00 di hari Jumat tapi terkadang mau setelah dekat jam 14.00 baru buka. jadi intinya sekitar jam 13.00 -14.00 di hari Jumat pantengin deh tuh aplikasi ya agar bisa mendaftar. Kita bisa mendaftarkan hingga 5 orang yang terdaftar dalam 1 Kartu Keluarga tapi yang no 1 itu wajib si pemilik email. 

Di bagian pengisian datanya, ada opsi keterangan, kita memilih antara membuat baru atau perpanjangan paspor. Kalau kita ingin memperpanjang paspor tapi tanpa sengaja di bagian keterangan kita tidak merubahnya sehingga ketika selesai, yang muncul adalah data kita sebagai pemohon pembuatan paspor baru, biarkan saja. Jangan dicancel, nanti saat di kantor tidak akan ada masalah kok. Karena saya kemarin demikian tapi lancar aja, hehehee.

Jika sudah terdaftar, download deh nomor kita itu dalam bentuk pdf atau difotokan/ screenshoot karena nanti saat ke kantor imigrasi, nomor antrian kita itu yang akan discan sebagai nomor antrian di kantor sesuai siapa yang datang duluan. Lalu nanti di meja wawancara pertama, kita akan diminta untuk mencatat nomor antrian kita itu di map kuning yang diberikan petugas. jadi jangan sampai hilang ya nomornya.

Seperti ini nanti nomor antrian kita, nomor di kotak merah itu nanti kita tuliskan di map kuning yang diberikan petugas ke kita.

Jumat, 05 Juli 2019

Perjalanan ke Semarang dan Dieng dari Jakarta via darat ep 1

Kali ini pengen share perjalanan keluargaku ke Dieng lewat Semarang, karena kemarin waktu nyari-nyari di google, belum ada yang cerita pengalamannya, jadi buat itinerary sendiri dengan ngumpulin info-info lah, lumayan deg-degan lah ya karena ini baru pertama kalinya dan aku sebagai penyusun itinerary-nya sedangkan suamiku dan anakku serta kakakku terima pasrah aja 😀 Puji Tuhan dapat berhasil perjalanannya. Pertama, saya akan cerita tentang perjalanan dan biayanya dulu ya. Heehe ini udah kayak drakor aja pakai episode segala, maklum lah selagi ingat, saya pengen detail jadi kalau ke sana lagi dan lupa, tinggal lihat ini aja 😁

oke, pertama yang perlu disiapkan : uang dan waktu. hehehehe ya iya kan, tanpa ada waktu meski ada uang mau kapan perginya? mau ada waktu kalau gak ada uang juga gak jadi pergi 😁 perkiraan lama perjalanan Jakarta -  Semarang itu sekitar 6 jam kalau lancar.

Kami memilih untuk tanggal 17 Juni 2019 berangkat ke Semarang dengan pertimbangan jalanan tidak akan ramai karena sedang arus balik lebaran ( Lebaran tanggal 5 Juni ) dan ternyata bener. Kami berangkat jam 05.40 WIB dari Depok ( saya lihat jam waktu itu karena mau ukur waktunya ) dan sampai di Hotel Elizabeth Semarang sekitar jam 13.30 WIB itu pun sudah dengan berhenti sekitar 2 atau 3 kali karena kebelet pipis dan sudah lewat dari Jonggol. Yup, karena kecemasan yg ketinggian akan macet di tol sekitar Bekasi dan Karawang, jadi kami tidak lewat Bekasi melainkan rutenya Depok - Jonggol - Cibarusah - Tol Kerawang Timur - Semarang dengan kecepatan rata-rata mobil 100-120 km/jam (beneran lengang tuh tol dah) memang lebih jauh sedikit jalannya tapi mulus hanya saja ternyata ada kecelakaan kecil di daerah Jonggol yang makan waktu 1/2 jam pada waktu itu, ya jadilah bertambah jarak waktunya ya kan, padahal niatnya memperdek waktu jalan, hehehe, ditambah di tengah perjalanan di tol menuju Semarang, ada perlambatan sedikit sekitar 10 menit karena ada petugas yang sedang kerja di jalan. Untuk perjalanan ini kami mengandalkan google maps sebagai pemandu. tenang...kalau jalan besar mah, google maps mah gak salah, lain halnya kalau jalan kecil, kudu was-was deh 😄



lengang banget kan, sampai motoin jalan tol aja gak ada mobil yang lain 😂

untuk biaya tolnya pergi pulang (pp) Jakarta-Semarang sekitar 600ribuaan, gak sampai 700ribu. untuk biaya tol dalam kota Semarang dan tol menuju Dieng juga gak mahal-mahal, seingat saya paling mahal biaya tol itu 30ribuan yaitu waktu ke arah Dieng. Kemarin isi e-tol 1 juta, dipakai untuk 5 hari mulai dari Jakarta-Semarang-Dieng-Semarang masih ada sisa sekitar 200ribuan. Semua tergantung kita jalannya kemana aja ya. 

Untuk biaya bahan bakar, kami memakai mobil merk Avanza, untuk perjalanan 5 hari habis sekitar 1,5 juta. Itu sudah dengan 1 kali isi full tank dengan pertamax (waktu perginya saja ) selanjutnya isi dengan pertalite. Jadi untuk 1 kali jalan ke Semarang dari Jakarta, cukuplah bahan bakar 1 kali full tank dengan masih ada sisa sekitar 2-3 baris.

jadi uang yang wajib ada ya sekitar 2,5 jutalah hanya untuk bahan bakar dan e-tol selama 5 hari berpergian.

Untuk ke Dieng kami perginya melewati Temenggung, jalannya lebar dan bagus, aman bagi yang pertama kali menuju Dieng. Sepanjang jalan akan banyak pemandangan yang bagus, ada perkebunan teh, ada bunga terompet yang jadi pagar tanaman. Lama perjalanan ke Dieng, sesuai google maps , sekitar 2,5 - 3 jam jika lancar dengan kecepatan rata-rata 80-100 km/jam. waktu itu perjalanan kami ke Dieng sekitar 2 jam 45 menit dan kami berangkat di siang hari setelah makan siang (sekitar jam 1), jalannya agak lengang dan kami sempat berhenti sebentar untuk berfoto karena bagus banget pemandangannya. Khususnya di Jalan Tambi. Jalannya kecil, 2 mobil bisa berpapasan tapi harus hati-hati karena banyak belokannya dan agak mendaki. Ini memang satu-satunya jalan yang harus dilewati kalau mau ke Dieng biarpun darimana saja datangnya. Tapi pemandangannya sungguh indah dan udaranya sejuk banget.
Ini jalan lewat Temenggung, guys, luas dan mulus jalannya
 Kalau ini, pemandangan di Jalan Tambi, indah banget
 Kalau udah penat dan agak pusing, mending turun dulu ya kan biar segar lagi setelah menghirup udara yang bersih banget


Cukup dengan dipandu google maps akan sampai kok ke Dieng. Di Dieng juga ada tempat pengisian bahan bakar. Sedangkan untuk pulang dari Dieng, kami lewat Boja dan Ngaliyan, karena katanya bisa memangkas 1/2 jam dari waktu perjalanan. Jalannya mulus tanpa ada lampu merah dan truk-truk, hanya saja jalannya terkadang melewati hutan di kiri kanan ( khususnya di daerah Ngalian Kendal) dan terkadang hilang sinyal yg bikin hati jadi dag dig dug takut nyasar (hanya di daerah Ngalian Kendal saja ini dan hanya sekitar 5 menit perjalanan ) walau gak mungkin nyasar karena jalannya gak bercabang banyak, bisa 8 km kemudian baru bercabang dua dan sudah ada sinyal kembali. Jadi kalau lewat jalan ini musti pakai SIM Telkomsel ya biar sinyal tetap ada meski h+. Kami tetap memakai google maps untuk memandu. Tenang, gak dibuat nyasar kok 😄 Pada kenyataannya karena laju mobil kami hanya 60 km/jam, kami tetap saja membutuhkan 3 jam untuk sampai Semarang, ehhehhee. Cuma ya ada hematnya lah karena gak ada lewat tol jadi gak ada bayar tol deh.

Untuk itinerary-nya, secara singkat dulu ya :
Hari 1 : menginap di Hotel Elizabeth Semarang , numpang tidur saja, akomodasi standar, cukup bersih, dekat menuju tol luar Semarang dan ke Simpang Lima Semarang. Di dekat hotel ada restoran yang jual Sop Iga jadi habis jalan jauh pengen makan hangat dan berkuah tinggal jalan kaki, dan harga hotelnya murah hanya sekitar 160ribuan, saya pesan via Tiket.Com. Kenyataannya karena tidak terlalu cape, kami jalan ke Kota Tua Semarang di malam hari 
Hari 2 : Menuju Dieng lewat Ambarawa, singgah dulu di Museum Kereta Api dan Rawang Pening baru ke Dieng lewat Tumenggung 
Hari 3 : Eksplore Dieng dengan pemandu kemudian balik ke Semarang
Hari 4 : Eksplore Semarang dan sekitarnya
Hari 5 : Pulang ke Jakarta

Untuk itenerary sebaiknya jangan ikut punya saya ya, hehehhee, ini karena terlanjur udah booking tiket jadi gak bisa diubah, kalau diubah yang ada kena potong malah ada yang hangus, tambah rugi. Setelah bertanya di group Backpacker Indonesia, ternyata dari Dieng bisa juga menuju Jakarta. Karena jalan ke Dieng itu udah 1/2 perjalanan menuju Jakarta ataupun Semarang. jadi pilihannya bisa Jakarta-Dieng-Semarang-Jakarta atau Jakarta- Semarang-Dieng-Jakarta. Jadi gak bolak-balik kayak saya karena wisata Semarang itu banyak yang berada di luar Semarang seperti di daerah Ungaran atau Bandungan, maka bisa saja rutenya Jakarta- Bandungan/Ungaran (pilih salah satu)-Dieng-Semarang(kotanya)-Jakarta atau Jakarta-Dieng-Bandunga/Ungaran-Semarang. jadi searah dan gak cape. silahkan googling wisata di Bandungan atau Ungaran ya, ada banyak yang terkenal. 

Oke, itu dulu ya, lanjut berikutnya cerita detail di hari 1 dan ke-2 ya

#Dieng #Semarang #KeSemarangViaDarat #JakartaKeSemarang

Minggu, 21 September 2014

BOLU KUKUS FANCY



Ini salah satu bolu kukus yang gampang banget buatnya. Bolu ini bisa jadi salah satu bolu yang bisa dibuat oleh anak-anak loh... Seperti yang dilakukan anakku dan temannya, Tirza, yang sedang menginap di rumah saat weekend kemarin. Jadi mereka tidak terus-terusan menonton tv atau melihat layar handphone terussssss....heheheehe anak jaman sekarang ya..sudah beda mainannya dengan kita :-)

Karena baru pertama kali buat dan karena takut gagal, takut rasanya jadi pahit karena kebanyakan pewarna makanan makanya waktu memberi pewarna di adonan aku gak kasih banyak, hanya asal sudah tanpak warnanya, ya udah....ternyata...hasilnya jadi kurang "nyala" ya warnanya...baiklah, next time lebih berani lagi kasih pewarnanya... Tapi kalau soal rasa, enak loh...jangan ragu :-D

O ya..bolu kukus ini kuncinya agar berhasil tidak mekrok/mekar maka bahan susu cair dan telurnya harus yang dari kulkas ya..jadi harus bersuhu dingin dan dikukus dengan api yang kecil. Jadi kalau mau buat jadi bolu kukus mekar/mekrok, ya tinggal kebalikannya saja...gampang toh...1 resep bisa jadi 2 macam bolu kukus....how simple it's....love it :-)

1 resep ini dapatnya lumayan banyak juga....sekitar 16 cup :-) Resepnya aku lihat dari blognya mbak Dwita Miranti, ini dia resepnya ya :
BAHAN :
  1. 140 gr tepung terigu
  2. 110 gr gula halus ( kalau aku : gula pasir diblender dulu jadi halus)
  3. 1,5 sdt baking powder
  4. 75 ml susu cair dingin
  5. 2 butir telur dingin (ambil dari kulkas)
  6. 2 sdt emulsifier ( cth : sp, ovalet )
  7. 1 sdt vanila esen 
CARA : 
  1. Panaskan kukusan, seperti biasa,bisa dengan api sedang
  2. Ayak tepung terigu  dan baking powder agar nanti adonan tidak ada butiran tepung yang menggumpal. Sisihkan
  3. Kocok sampai mengembang telur dan gula halus, pertama dengan kecepatan rendah dulu agar tidak muncrat keluar, setelah itu naikkan speed jadi maximal,kocok sampai mengembang. Aku pakai mixer miyako,membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk mengembang,
  4. Kemudian masukkan terigu diselang - selingi dengan susu cair, sambil tetap dimixer.
  5. Berikutnya masukkan vanila dan ovalet, mixer sampai adonan kental berjejak, cirinya : ketika kita mengangkat hand mixernya, adonannya masih bisa turun dan meninggalkan jejak di wadah.
  6. Siap untuk berkreasi, bagi adonan sebanyak warna yang ingin kita pakai, bisa dalam takaran yang sama banyak atau sesuai selera,masukkan dalam piping bag,siap dipakai. Tapi tetap sisakan adonan putihnya ya.
  7. Kemudian tuang adonan putihnya dulu ke dalam cup-cup baru hias di atasnya dengan aneka warna. Bisa juga menggambar sesuatu, nah bagian ini diambil alih sepenuhnya oleh anak-anak :-)
  8. Setelah siap, buka kukusan, kecilkan apinya ke paling kecil, masukkan cup bolu kukus, alasi tutup dandang dengan serbet yang agak tebal agar tidak ada tetesan uap air jatuh ke bolu. Tutup kukusan. Kukus selama 12-15 menit ya, jangan terlalu lama juga.
Tarrraaaa...ini dia hasil kreasi anakku yang baru duduk di kelas 2, awalnya mau buat pohon, ada yang mau buat smile, tapi karena baru pertama kali pegang piping bag jadi masih goyang-goyang, tapi justru disitu serunya, kita jadi tertawa melihatnya dan malah jadi saling gangguin...hehehehee :-)



Tidak semuanya mau mingkem....ada yang bandel bolu kukusnya...tetep pengen ketawa dia... :-) 


Sekecil ini api yang kupakai :-) karena kukusanku kecil jadi aku pakai 2 dandang, pada kukusan ini semua hasilnya mingkem tapi dikukusan satunya lagi, ada yang mekar hasilnya.... it's ok lah :-)

 Lihat bagaimana mereka serius banget dengan kreasi masing- masing :-)

Selamat mencoba ya...happy cooking  :-)